Resume ke-26 Pelatihan BM PGRI Gelombang ke-27
Resume : ke-26
Gelombang : ke-27
Hari/tanggal : Rabu, 19 Oktober 2022
Tema : Menulis Itu Mudah
Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim, S.Ag, M.H.I
Moderator : Yandri Novita Sari
Melihat sebuah flyer yang diunggah di grup menulis BM 27 membuat semangat menulis kembali menggebu. Sayangnya apa daya antrean tugas juga harus diselesaikan segera.
Teringat bahwa peserta pelatihan BM 27 harus menuliskan 20 resume dari 30 materi pelatihan, membuat diri bisa sejenak membintangi paparan yang disampaikan oleh narasumber untuk bisa dibaca di waktu luang.
Semoga Om Jay dan Tim Solid memaklumi kondisi peserta yang tidak tepat waktu menulis resume seperti diri ini. Bukan abai tetapi waktunya belum klik aja.
Di hari libur ini baru bisa menuliskan resume dari beberapa narasumber yang saya bintangi pesannya. Memang tidak mudah untuk membaca pesan yang sudah berlalu. Perlu "tangga" untuk memanjat pesan teratas.
Berjumpa dengan Prof. Ngainun dalam kesempatan pertemuan yang ke-26 adalah sebuah anugerah. Pria kelahiran Tulungagung, 19 Juli 1975 ini adalah Guru Besar sebuah Universitas ternama di Indonesia.
Suatu anugerah mendapatkan ilmu dari Prof. Ngainun. Karena saat dijadwalkan untuk menjadi narasumber di pertemuan sebelumnya gagal mengisi acara bentrok waktunya dengan aktivitas lainnya yang urgent.
Tema yang diangkat oleh Prof. Ngainun berjudul Menulis Itu Mudah.
Apa yang salah dengan judul tema kali ini?
Menulis itu mudah bagi siapa?
Melalui pesan suara voice note Prof. Ngainun memaparkan materi yang bagi Penulis pemula atau orang awam untuk menulis itu "Sesuatu bagaimana, gitu.."
Menulis itu mudah begitu penyampaian Prof. Ngainun. Jawaban Prof bahwa pertanyaan itu memiliki jawaban : Relatif dan Bersyarat.
Relatif
Artinya tidak selalu mudah. Karena menulis itu perlu pengalaman, sesuai passion.
Seorang Penulis genre fiksi belum tentu bisa menulis buku non fiksi.
Begitu sebaliknya seorang Penulis jurnal ilmiah belum tentu bisa menulis puisi.
Intinya masing-masing Penulis memiliki gaya menulis dan memiliki ide untuk menulis sesuai dengan kemampuannya. Tidak bisa dipaksakan.
Bersyarat
Maksud dari pernyataan Prof ini bahwa jika syarat tidak terpenuhi maka tidak mudah dilakukan.
Bersyarat di sini memiliki arti bahwa masing-masing Penulis akan lebih mudah menulis sesuai passion untuk mencari ide tulisan yang akan dibuatnya berdasarkan pengalaman dan keilmuan yang dikuasainya.
Jika menulis sesuai pengalaman atau hobi maka dengan mudah Penulis akan segera mendapatkan ide untuk menulis.
Bagaimana Penulis bisa lancar menulis?
Prof. Ngainun mengutip kembali pesan Prof. Kuntowijoyo terkait menulis dengan istilah 6M.
6M yang dimaksud : Menulis, Membaca, Menulis, Membaca, Menulis dan Membaca.
Jadi untuk menjadi Penulis kudu wajib mengamalkan 6M. Kuncinya adalah PRAKTIK.
Menulis itu dengan topik, Apa..Mengapa..Bagaimana..
Menulis apa saja dari keseharian kita sebagai langkah awal menulis. Bisa menulis kisah perjalanan, kegiatan harian, atau apa saja untuk melatih kemampuan menulis.
Mentok ide atau writing block?
Bisa menjadi ide untuk sebuah tulisan.
Prof. Ngainun memaparkan syarat menulis itu mudah :
1. Motivasi
Motivasi ini sangat penting bagi Penulis. Motivasi itu membuat semangat Penulis akan terpacu untuk menulis.
Apakah motivasi menjadi Penulis untuk karir? Sah-sah saja karena apa pun motivasinya yang terpenting tetap menulis.
Bagaimana penilaian orang pada tulisan yang kita buat?
Mengutip para ahli bahwa Musuh tetbesar itu diri sendiri.
Abaikan semua ketakutan tentang penilaian orang pada tulisan kita. Menulislah karena setiap tulisan akan ada pembacanya.
2. Meyakini bahwa menulis itu sebuah anugerah
Penjelasannya tidak semua orang mampu menulis dan mau menulis.
Kata mampu dan mau itu terletak dari sudut pandang seseorang.
Ada orang mampu tetapi tidak mau begitu sebaliknya.
Masalah mampu dan mau dalam menulis ini merupakan momen anugerah mensyukuri peluang yang ada.
3. Menulis memberikan banyak keajaiban dalam hidup
Berdasarkan pengalaman pribadi Prof. Ngainun yang nyaris DO dari kuliah S1 karena tidak memiliki biaya, karena beliau menulis bisa menjadi terkenal dan menjadi pembicara yang mendatangkan banyak cuan.
4. Jangan mudah menyerah
Tulisan yang kita buat dicemooh atau tidak mendapat apresiasi?
Biarkanlah ada berjuta manusia di planet bumi ini yang akan membaca tulisan kita.
Jangan diambil hati jika ada orang yang membicarakan kita di belakang.
Karena memang posisinya akan terus terbelakang. Tunjukkan bahwa kita maju karena prestasi.
5. Berjejaring
Untuk melatih keterampilan menulis gunakan kesempatan bergabung dalam sebuah grup kepenulisan.
Memanfaatkan kesempatan berjejaring memudahkan orang lain untuk membaca tulisan yang dibuat.
Kuncinya rajin berlatih menulis. Seperti menulis di Blog sehingga terlatih dalam menulis.
Wah.. Suatu anugerah bagi saya pribadi bisa mengikuti kegiatan menulis ini.
Terima kasih pada Om Jay dan Tim Solid yang telah memfasilitasi kegiatan BM PGRI gelombang ke-27.
Banyak ilmu yang didapat selama mengikuti pelatihan ini. Semoga Om Jay dan Tim Solid juga PGRI berjaya, sukses menebarkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi catatan amal kebaikan. Amin.
Salam literasi duhai Pejuang Literasi!
By : Ade Suriyanie
Komentar
Posting Komentar