Resume ke-29 Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang ke-27


Resume : ke-29
Gelombang : ke-27
Hari/tanggal : Rabu, 26 Oktober 2022
Tema : Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar Zainudin, MM, MJW
Moderator : Purbaniasita, K.S, S.Pd


Sudah musim penghujan dan rinai yang turun seperti mewakili isi hati sebagian peserta pelatihan BM 27. Sedikit mendung perasaan karena pelatihan BM ini akan segera berakhir. 

Pelatihan BM ini sungguh berbobot karena sejak pertemuan pertama peserta sudah diwajibkan memiliki Blog pribadi untuk menulis resume. Di pertemuan berikutnya hingga pertemuan ke-29 ini materinya sangat berkelas. 

Tujuan utama Penulis adalah mampu menulis dengan berkomitmen pada diri melawan writing block, rasa jenuh, dan malas. Motivasi untuk menulis setiap hari dan membuktikan kelak apa yang terjadi merupakan sebuah spirit dan membuat Penulis semakin mahir ditempa dengan pengalaman saat menulis. 

Pada akhirnya tulisan yang sudah berlembar-lembar jumlahnya tak terhingga harus segera dibukukan biar menjadi saksi sejarah sang Penulis. 

Buku yang sudah di cetak dan memiliki ISBN tentunya takkan dibiarkan teronggok di sudut lemari bahkan hingga berdebu. Kertasnya pun berubah warna menandakan buku itu dibiarkan menjadi benda keramat. 

Mengapa buku-buku yang susah payah ditulis melawan semua rasa kemalasan diri itu pada akhirnya menjadi sebuah tumpukan tak bermakna? 

Mengapa sang Penulis abai hingga sepertinya tidak menghargai segala upaya perjuangannya untuk membukukan karyanya? 

Masih banyak lagi pertanyaan yang muncul dan ternyata ada satu permasalahan  besar yang menyebabkan buku karya itu seperti tumpukan tak bernilai. 

Teknik Promosi Buku adalah solusi dari permasalahan bagaimana seorang Penulis bisa menjual buku karyanya hingga bak penjual kacang goreng yang laris manis. 

Teknik Promosi Buku  itu hendaknya menjadi sebuah keterampilan bagi Penulis yang ingin memecahkan  rekor penjualan buku karya hingga mendapat predikat buku terlaris atau best seller

Bagi Penulis pemula rasanya suatu anugerah bisa menjual buku karya best seller. Tentunya ada tips dan triknya. 

Bapak Akbar Zainudin, MM, MJW sebagai narasumber hebat di pertemuan ke-29 BM PGRI memaparkan apa itu promosi buku, bagaimana kiat sukses hingga buku karyanya best seller, dan apa yang diperlukan untuk mewujudkannya. 

Berikut adalah uraian materi yang harus diperhatikan Penulis untuk promosi buku karya  agar laris manis mendatangkan pundi-pundi cuan. 

PERKENALAN

Ada istilah Tak kenal mari kenalan. 

Profil bapak Akbar narasumber yang luar biasa ini bisa kita ketahui bersama untuk menjadi motivasi diri. 

Bapak Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada adalah buku solonya yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, beliau menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. 

Beliau membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Karena  yang ditulis hampir semuanya buku-buku tentang motivasi.

Beliau juga sebagai trainer, biasanya keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. 

Beliau punya 4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Sebagai trainer, keempat hal ini bisa beliau lakukan hingga sekarang. Ini bukti bahwa menulis bisa menjadikan Penulis naik kelas. 

STRATEGI PROMOSI BUKU

APA ITU PROMOSI BUKU

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. 

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita. 

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh. 
3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku. 
4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU

Program promosi bisa dilakukan oleh Penerbit maupun Penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

PERTAMA, LAUNCHING BUKU

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa Penerbit maupun Penulis. 

Yang membiayai launching buku siapa? Bisa Penerbit, bisa Penulis. Kita perlu meyakinkan Penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. 

KEDUA, BEDAH BUKU

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita.

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. 

Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Buku tentang Guru, maka bangun komunitas Guru

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 
Sesekali seminar melalui Zoom.

KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL (Medsos) untuk promosi buku.
 
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. 

CATATAN PENUTUP

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang Penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (Public Speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan Copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Sungguh sebuah anugerah terindah di penghujung tahun 2022 bisa menjadi peserta BM 27. 

Terima kasih untuk Om Jay dan Tim Solid yang sudah memfasilitasi kami selama mengikuti pelatihan BM PGRI. 

Terima kasih pada semua narasumber pelatihan BM 27 semoga ilmu yang diberikan menambah amal kebaikan bagi semua yang berterus tiada putus. 

Terima kasih pada seluruh peserta BM 27 meskipun kita berjauhan jarak dan waktu tetap memandang langit yang sama. 
Kami berjumpa secara online tak mengurangi makna kebersamaan dalam satu tujuan cita-cita sebagai Penulis. 

Atas nama pribadi mohon maaf untuk segala khilaf kata dan tingkah laku yang kurang berkenan di hati. Takada gading yang tak retak. Kesempurnaan itu hanya lah milik sang Pencipta. 

Salam takzim untuk semua. 
Salam literasi. 

By : Ade Suriyanie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume ke-8 Pelatihan PGRI BM Gelombang ke-27

Belajarnya Pembelajar Berterusan