Resume ke-5 Belajar Menulis Gelombang ke-27
Resume : ke-5
Gelombang : ke-27
Tanggal : Rabu, 31 Agustus 2022
Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber : Noralia Purwa Yunita, M. Pd
Moderator : Mutmainah
Menjadi keinginan terpendam untuk bisa membuat sebuah buku karya ilmiah yang berisi catatan harian pengamatan terhadap gaya belajar siswa. Sekadar berbagi pengalaman dahulu pernah membuat skripsi yang sudah memasuki bimbingan pada Bab III pada akhirnya memilih membuat PTK.
Terbayang bagaimana harus mengulang tulisan yang sudah ada menjadi bentuk PTK. Dengan semangat segera mencari referensi yang dibutuhkan. Perlu perjuangan dan kerja lembur untuk menulis kembali. Namun pada akhirnya PTK pun bisa selesai dibuat guna persyaratan kelulusan studi S1.
Materi kelas menulis online pada pertemuan ke-5 ini membuat lintasan itu menari-nari di kepala.
Mengawali pertemuan ke-5 ibu Moderator kita yang andal mengutip sebuah quote dari bapak sastra terkenal Pramudya Ananta Toer, "Tahu kau mengapa aku sayangi lebih dari siapa pun? Karena kau menulis... "
Ibu Mutmainah pun menguatkan peserta dengan menjelaskan bahwa : Menulis merupakan tingkat literasi yang paling tinggi setelah mendengar, berbicara dan membaca.
Penjelasan dari kalimat tersebut adalah :
Menulis itu sulit, harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban.
Narasumber kali ini luar biasa prestasinya dengan usia yang terbilang muda karena beliau lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Ibu Noralia Purwa Yunita, M. Pd saat ini menjadi Guru di SMPN 8 Semarang. Beliau juga penulis di yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, penulis Ambassador di penerbit Innovasi Publishing.
Bu Noralia menyampaikan bahwa sebuah Karya Tulis Ilmiah bisa diubah menjadi sebuah buku. Nah, poin ini yang menarik perhatian saya untuk menyimak penjelasan beliau pada materi pertemuan ke-5 ini.
Banyak manfaat dari mengubah sebuah Karya Tulis Ilmiah menjadi buku, diantaranya :
1. Masyarakat bisa membacanya
2. Mendapatkan materi dari penjualan buku
3. Bagi ASN bisa menambah Poin Angka Kredit
4. Jika buku laris manis bisa terkenal
5. Ilmunya tersebar luas dalam bentuk buku.
Ibu Noralia juga memberikan langkah-langkah bagaimana mengkonversi sebuah Karya Tulis Ilmiah menjadi buku, yaitu :
1. Mengubah judul menjadikan judul buku poluler dengan menambahan kata, "Kiat, Jurus, Strategi, Cara sukses".
2. Mengubah dafar isi
Terapkan pedoman 2W + 1H.
Bab I (why), Bab II (what), Bab III, IV dan V (how).
3. Mengubah sedikit isi karya ilmiah.
Karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaan berdasarkan sumber yang relevan.
4. Karya ilmiah versi buku berbeda dengan versi laporan.
5. Daftar pustaka merujuk pada blog resmi kemendikbud.go.id, jurnal ilmiah, e-book.
6. Berikan ulasan kelebihan dan kekurangan penelitian yang dilakukan.
7. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5, huruf dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.
Bu Noralia pun memberikan langkah-langkah menulis jurnal :
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Metode Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan
5. Simpulan
Penyampaian bu Noralia tentang plagiarisasi sangatlah jelas. Apabila seseorang ingin membuat buku dari karya tulis orang lain harus mencantumkan nama penulis karya ilmiah yang akan dibuat buku.
Pesan dari bu Noralia jika kita moddy maka bergabung di komunitas menulis agar tetap semangat menulis.
Beliau menambahkan buku itu pasti ada pembacanya. Jadi tetaplah semangat menulis. Mencoba hal baru menulis karya ilmiah menjadi sebuah buku adalah sebuah pengalaman menulis versi lainnya.
Duhai diri, ingin kah mencoba menulis sebuah buku dari karya ilmiah?
Bukankah sudah disampaikan penjelasan yang gamblang dan hempaskan moddy mu..
By : Ade Suriyanie, S. Pd
"
Komentar
Posting Komentar